Ekspansi Gesit dan Lincah ke Perkotaan

 Untung Rugi Ular Masuk Perkotaan


    Makhluk hidup dalam nalurinya memiliki kemampuan adaptasi terhadap perubahan lingkungan, salah satu contohnya satwa liar. Perilaku hewan liar di  perkotaan untuk mencari tempat berlindung, mangsa, dan berkembang biak. Spesies satwa liar yang menempati daerah lebih luas (generalis), memiliki adaptasi lebih baik dibandingkan yang hanya menguasai lingkungan kecil. Disisi lain juga, ukuran tubuh yang besar, daya jelajah luas, dan penyebaran tinggi mampu meningkatkan kemampuan spesies dalam penyesuaian diri.

        Hewan reptil yang marak masuk ke lingkungan manusia yaitu ular. Habitat ular terdiri dari hutan, sawah, padang rumput, dan perairan. Ekspansi ular ke perkotaan karena memang banyaknya aktivitas manusia yang mengharuskan mengusik habitat ular. Contohnya pembangunan rumah real estate dan pembangunan jalan tol. Disisi lain juga, masuknya ular ke area - area publik dijadikan acuan tingkat kebersihan dan keselamatan area tersebut.

       Aktivitas hidup ular bergantung pada lingkungan termalnya dan beradaptasi dengan faktor ekologi lokal. Ular yang berpindah dari hutan dan berjalan di trotoar perkotaan memiliki probabilitas pergerakan yang lincah, sehingga kecil kemungkinan untuk menetap (Feuka et al., 2022).
Ular derik kayu (Crotalus horridus)

      Dalam kelompoknya, ular terbagi menjadi dua yaitu ular terestrial dan arboreal. Kelompok ular terestrial menghabiskan masa hidupnya di permukaan tanah, sedangkan ular arboreal diatas pohon. Contoh tiga ular arboreal yaitu ular piton karpet, ular pohon, dan ular pohon coklat. Aktivitas ular tersebut tidak terlalu dibatasi oleh hambatan seperti jalan, pagar, bangunan, dan hewan liar lainnya seperti anjing dan kucing (Lettoof et al. 2021). Berikut ini jenis ular arboreal:

            Ular piton karpet            


Ular pohon

Ular pohon coklat

        Bagi si ular itu sendiri, perilaku pindah dari habitat asli menyebabkan efek positif dan negatif. Contohnya ular dadu (Natrix tessellate) terjadi peningkatan tubuh karena di area perkotaan lebih banyak sumber makanan dan minim predator alami (Meszaros et al., 2023). Efek negatif yaitu perkembangbiakannya terganggu karena kondisi embrio ular tidak berkembang baik. Hal itu disebabkan adanya debu dan air hujan dari jalan raya yang membawa polutan sehingga masuk ke tubuh ular saat memakan mangsa yang tercemar, menghirup partikel di udara, kontak kulit, dan media bersarang (Morales-Zamudio et al., 2023). Secara khusus ular yang ditranslokasi dari perkotaan lebih banyak muncul dari perpohonan daripada bangunan, sedangkan ular yang ditranslokasi dari hutan lebih banyak berpindah ke trotoar dibandingkan rumput (Feuka et al., 2022).





REFERENSI


Feuka, A. B., Nafus, M. G., Yackel Adams, A. A., Bailey, L. L., & Hooten, M. B. (2022). Individual heterogeneity influences the effects of translocation on urban dispersal of an invasive reptile. Movement ecology, 10(1), 1-18

Inman, R. D., Esque, T. C., & Nussear, K. E. (2023). Dispersal limitations increase vulnerability under climate change for reptiles and amphibians in the southwestern United States. The Journal of Wildlife Management, 87(1)

Lettoof DC, Thomson VA, Cornelis J, Bateman PW, Aubret F, Gagnon MM, von Takach B (2021) Bioindicator snake shows genomic signatures of natural and anthropogenic barriers to gene flow. PLoS ONE16

Mészáros, B., Bürgés, J., Tamás, M., Gál, B., Bohus, A., & Schmera, D. (2023). Effects of the urban environment on the developmental stability, size and body condition of dice snakes (Natrix tessellata) living in artificial lakeside habitats. Ecological Indicators, 156, 1-8

Morales-Zamudio, L., Fierro-Cabo, A., Rahman, M. S., & Dominguez-Crespo, M. A. (2023). Metal contents in house geckos (Squamata: Gekkonidae) from industrial and urban areas of southern Tamaulipas, Mexico and western Andalucía, Spain, may reflect airborne metal pollution. Journal of Toxicology and Environmental Health, 86(4), 103-118.




Author : Field Biologist