Keefektifan Bumbu Dapur sebagai Repelen Alami untuk Mengendalikan Kecoa Amerika (Periplaneta americana)

Keefektifan Bumbu Dapur sebagai Repelen Alami untuk Mengendalikan 
Kecoa Amerika (Periplaneta americana)

        Kecoak Amerika (Periplaneta americana) sering ditemukan di perumahan dan gedung-gedung publik, menimbulkan risiko sebagai vektor penyakit dan sumber alergen. Mengelola populasi kecoa membutuhkan strategi yang efisien yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan ramah lingkungan. Pendekatan tradisional yang mengandalkan insektisida kimiawi dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan, serta meningkatkan kemungkinan terjadinya resistensi insektisida. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penelitian tentang bahan alami yang dapat berfungsi sebagai pencegah yang efektif terhadap kecoa. Bumbu masak tertentu memiliki efek pengusir serangga. Investigasi empiris dapat dilakukan untuk mengevaluasi keampuhan rempah-rempah tertentu dalam memerangi kecoa Amerika. Rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, dan peppermint telah didokumentasikan memiliki kualitas pengusir serangga (Isman, 2019).


Gambar 1.1 Cengkeh sebagai repelen pengusir serangga

        Cengkeh memiliki karakteristik pengusir serangga, yang secara efektif menghalangi serangga termasuk nyamuk dan kecoa (Govindarajan & Benelli, 2016). Eugenol adalah komponen utama dalam cengkeh yang bertanggung jawab atas efek mengusir serangga. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa minyak cengkeh dan eugenol memiliki kemampuan untuk mengusir serangga secara efisien, khususnya nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles gambiae (Pavela & Benelli, 2016).


Gambar 1.2 Kayu manis sebagai repelen pengusir serangga

        Kayu manis memiliki kualitas pengusir serangga. Kayu manis mengandung bahan kimia utama, terutama cinnamaldehyde, yang telah menunjukkan sifat pengusir serangga yang kuat terhadap nyamuk dan kecoa (Benelli & Govindarajan, 2018). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ekstrak kayu manis memiliki bahan kimia yang dapat mengganggu sistem saraf serangga dan menghambat aktivitas makan dan reproduksi mereka (Pavela, 2016).


Gambar 1.3 Minyak peppermint sebagai repelen pengusir serangga

        Minyak peppermint dikenal luas karena efek pengusir serangga. Kehadiran mentol dalam peppermint bertanggung jawab atas kemampuannya untuk mengganggu sistem saraf serangga dan mengusir mereka dari area di mana ia diaplikasikan (Kwon et al., 2019). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa minyak peppermint memiliki kemampuan untuk mengelola populasi serangga secara efisien, termasuk semut, nyamuk, dan kecoa (Govindarajan & Benelli, 2016).

        Studi tentang pemanfaatan rempah-rempah masak sebagai pencegah organik untuk mengelola populasi kecoa Amerika menunjukkan prospek yang menjanjikan dalam pengelolaan serangga. Rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, dan peppermint telah menunjukkan kemampuannya untuk mengusir serangga dengan sukses dengan cara mengganggu sistem saraf mereka. Dengan mengurangi ketergantungan pada insektisida kimia yang menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan, menggunakan rempah-rempah dapur sebagai pengusir serangga alami dapat menjadi pengganti yang ramah lingkungan dan aman untuk mengatasi masalah kecoak Amerika di lingkungan perumahan dan tempat umum.







REFERENCES

Benelli, G., Govindarajan, M. 2018. Green synthesis of silver nanoparticles using Crotalaria verrucosa leaves extract and their applications in antioxidant, drug-resistant bacteria, and cytotoxicity activities. Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology, 189, 246-253.

 

Govindarajan, M., Benelli, G. 2016. Facile biosynthesis of silver nanoparticles using Barleria cristata: mosquitocidal potential and biotoxicity on three non-target aquatic organisms. Parasitology Research, 115(3), 925-935.

 

Govindarajan, M., Benelli, G. 2016. One-pot fabrication of silver nanocrystals using Nicandra physalodes: a novel route for mosquito vector control with moderate toxicity on non-target water bugs. Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology, 161, 482-488.

 

Isman, M.B. 2019. Botanical insecticides in the twenty-first century – fulfilling their promise. Annual Review of Entomology, 64, 361-380.

 

Kwon, J., Kwon, H., Kim, H., Ahn, Y.J., 2019. Evaluation of Cymbopogon citratus, Artemisia annua, and Cinnamomum spp. essential oils as natural repellents against field populations of Aedes aegypti, Anopheles gambiae, and Culex quinquefasciatus mosquitoes in a semi-field enclosure. Journal of Insect Science, 19(1), 19.

 

Pavela, R., Benelli, G. 2016. Ethnobotanical knowledge on botanical repellents employed in the African region against mosquito vectors - A review. Experimental Parasitology, 167, 103-108.


Pavela, R. 2016. Essential oils for the development of eco-friendly mosquito larvicides: a review. Industrial Crops and Products, 76, 174-187.









Author : Fuad Kamaludin