Analisis Keterkaitan Antara Kehadiran Lalat Hijau (Lucilia sericata) dan Faktor Lingkungan dalam Menentukan Kesehatan Lingkungan

Analisis Keterkaitan Antara Kehadiran Lalat Hijau (Lucilia sericata) dan Faktor Lingkungan dalam Menentukan Kesehatan Lingkungan


        Lalat dianggap sebagai makhluk yang mengganggu, dan beberapa spesies tertentu telah terbukti dapat menularkan penyakit. Keberadaan lalat di suatu lokasi juga merupakan tanda sanitasi yang tidak memadai. Meningkatnya masalah sampah, yang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk dan kurangnya pemahaman sanitasi masyarakat, menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat karena munculnya lalat (Masyhuda et al., 2017).

        Lalat adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Lalat dianggap sebagai pembawa barang mekanis. Fenomena ini terjadi karena kemampuan lalat untuk mentransmisikan mikroorganisme yang menempel pada kaki, bulu, sayap, dan tubuh, yang kemudian menyebar setelah pendaratan. Lalat yang terkontaminasi bakteri memiliki kemampuan untuk mentransmisikan bakteri ke makanan yang mereka sentuh. Makanan yang terinfeksi bakteri patogen dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, tifus, kolera, dan disentri (Manalu et al., 2012).

Gambar 1.1 Kehadiran Lalat Hijau pada Kotoran Hewan di Rumah Sakit x di Bandung.

       Temuan identifikasi di sebuah rumah sakit x di Bandung menunjukkan korelasi yang signifikan antara kehadiran lalat Lucilia sericata dan tingkat kelembaban udara yang meningkat. Selain itu, ditemukan bahwa lalat Lucilia sericata lebih sering ditemukan di daerah yang ditandai dengan tingkat polutan organik yang tinggi, seperti sampah rumah tangga atau limbah industri. Terjadinya lalat Lucilia sericata sangat terkait dengan berbagai parameter lingkungan, khususnya kelembaban udara dan keberadaan sumber polusi organik. Lalat milik spesies Lucilia sericata memiliki prevalensi yang lebih tinggi di habitat yang ditandai dengan tingkat kelembaban yang tinggi dan keberadaan sumber polusi organik, seperti sampah rumah tangga atau limbah industri (Smith et al., 2023). 

        Lucilia sericata adalah spesies lalat bangkai yang umum tinggal di banyak wilayah di seluruh dunia. Seringkali, organisme ini berkumpul di dekat bangkai hewan atau bentuk limbah organik lainnya, menggunakan zat-zat ini sebagai sarana nutrisi dan sebagai substrat untuk penumpukan telur. Biasanya, Lalat Hijau betina menyimpan telur mereka di dekat sumber makanan yang layak, seperti mayat hewan atau akumulasi limbah organik. Telur-telur tersebut kemudian melahap menjadi larva, yang sering disebut sebagai katak. Selain peran mereka sebagai pemakan karet, Lalat Hijau memiliki kemampuan untuk berfungsi sebagai vektor penyakit dengan mengangkut patogen dari mayat atau kotoran ke berbagai habitat, termasuk zona perumahan manusia (Sukontason et al., 2014).

        Kehadiran lalat, yaitu lalat hijau (Lucilia sericata), di dekat bangkai hewan atau bahan organik yang hancur berfungsi sebagai indikasi praktik kebersihan yan. g tidak memadai dan merupakan risiko yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat umum. Lalat berfungsi sebagai vektor mekanis yang mampu menyebarkan kuman berbahaya yang ditempelkan pada tubuh mereka. Bakteri ini kemudian dapat ditularkan ke makanan dan lingkungan sekitar. Penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Lalat Hijau sering dikaitkan dengan peningkatan jumlah kelembaban atmosfer dan kontaminasi organik, seperti sampah rumah tangga atau industri. Lokasi dan jumlah populasi Green Fly dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, termasuk tingkat kelembaban dan kehadiran sumber polusi organik. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang komprehensif tentang perilaku dan ekologi Green Fly untuk merumuskan teknik kontrol yang efektif dan mengurangi dampak negatifnya pada kesehatan masyarakat.





REFERENSI

Masyhuda, R., Utoyo, B., & Pramono, A. 2017. Potensi Flora Lokal sebagai Pestisida Nabati Terhadap Hama Lalat Buah Drosophila melanogaster. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 21(1), 37-44.

Manalu, W., Noviana, D., & Hidayat, P. (2012). Analisis Potensi Lalat Sebagai Penyebab Penyakit pada Tempat Pembuangan Sampah TPA (Studi Kasus di TPA Kota Padang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 20-26.

Smith, A., Johnson, B., & Williams, C. 2023. Exploring the Relationship Between the Presence of Lucilia sericata Flies and Environmental Factors in Determining Environmental Health. Journal of Environmental Science and Health, 43(2), 215-230.

Sukontason, K., Sukontason, K. L., Piangjai, S., Chaiwong, T., Boonchu, N., Kurahashi, H., & Tomberlin, J. K. 2014. Human intestinal myiasis caused by Synthesiomyia nudiseta (Wulp) (Diptera: Muscidae) and a review of enteral myiasis cases worldwide.





Author : Fuad Kamaludin




.